PENGERTIAN DAYA
Daya → besarnya usaha yang dikeluarkan
benda tiap satu satuan waktu. Secara matematika dapat dirumuskan sebagai
berikut :
|
P = daya, dalam watt(W)atau joule/detik
(J/s)
W = usaha, dalam joule (J)
t = waktu, dalam
detik (s)
1.Daya oleh Gaya Mendatar
Jika suatu suatu gaya mendatar melakukan usaha W, selama satu satuan waktu
t, maka didapatkan hubungan rumas sebagai berikut.
P = W
t
P = F.s
t
2.Daya oleh Gaya yang Membentuk Sudut
Jika gaya yang bekerja pada benda membentuk sudut dengan bidang datar, maka besarnya gaya ialah
sebagai berikut :
|
P = W
t
P = F.cos. .s
t
m = masa benda, dalam kilogram (kg)
a = percepatan
benda, dalam m/s²
s = jarak pergeseran benda, dalam meter (m)
t = waktu, dalam detik (s)
α = sudut kemiringan gaya
3.Satuan-Satuan Gaya
Besaran gaya → besaran usaha dibagi eaktu, maka
satuan daya dalam SI adalah
joule (J/s) atau watt (W)
detik
Satuan-satuan daya yang sering ditemukan dalam
bidang teknik ialah sebagai berikut:
» Horse Power (HP) = Daya kuda (DK)
Dimana 1 HP = 1 DK = 746
watt
» Kilowatt (KW), dimana 1 kW = 100 watt
4.Efisiensi Daya(Daya Guna)
Efisiensi didefinisikan sebagai hasil bagi antara
energi yang diubah menjadi energi kinetik (keluaran) dan energi yang diterima oleh
mesin (masukan) dikalikan seratus persen. Secara matematika ditulis sebagai
berikut.
Ŋ = daya
keluaran x 100%
daya masukan
|
Contoh soal :
1)
Hitunglah
daya rata-rata yang digunakan untuk mengangkat massa sebesar 125 kg, setinggi 8
meter dalam waktu 1 ½ menit!
Penyelesaian:
Diket : m = 125 kg
h = s = 8 m
t = 1,5 menit = 90 sekon
Ditanya : P = ...?
Jawab :
P = W
t
= m.g.s
t
= 125.10.8 = 111,11 watt
90
PENGERTIAN ENERGI
Suatu system
dikatakan mempunyai energi (tenaga) jika system tersebut mempunyai kemampuan
untuk melakukan usaha (kerja). Energi dapat digolongkan menjadi beberapa macam,
antara lain :
- energi potensial;
- energi kinetic;
- energi mekanik;
- energi listrik;
- energi panas;
- energi cahaya;
- energi kimia;
- energi bunyi ; dan sebagainya.
Energi dapat
diubah dari bentuk yang satu ke bentuk yang lainnya, tetapi energi itu sendri
tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan.
1.Energi Potensial (Ep)
→ energi yang dimiliki oleh suatu benda
karena kedudukannya.
a.Energi potensial
Gravitasi
Jika suatu benda yang
beratnya W, berada pada ketinggian h diatas tanah dan percepatan gravitasi bumu
g, maka besarnya energi potensial yang dimiliki benda ialah berbanding lurus
dengan berat benda (W) dan ketinggian benda (h).
Secara matematika dirumuskan sebagai berikut.
Ep = W.h
|
Ep = m.g.h
|
Ep = energi potensial,dalam joule (J)
m = massa benda, dalam kilogram (kg)
g = percepatan gravitasi bumi,
dalam (m/s²)
h = ketinggian benda, dalam meter
(m)
W = berat benda, dalam newton (N) atau kg.m/s²
b.Energi Potensial Pegas
Energi potensial yang dimiliki pegas atau benda elastis lain yang sedang
diregangkan (ditarik/ditekan) besarnya ialah berbanding lurus dengan konstanta
pegas (k) dan kuadrat regangannya (∆x).
Ep = ½k.∆x²
|
Ket :
k =
konstanta pegas (N/m)
∆x
= regangan pegas (m)
Ep
= energi potensial (J)
2.Energi kinetik
→ energi yang dimiliki suatu
benda karena pengaruh geraknya.Jadi, hanya benda yang bergerak saja yang
memiliki energi kinetik.Besarnya energi kinetik yang dimiliki oleh suatu benda
bermassa (m) dan bergerak dengan kecepatan (v). Secara matematika dapat
dirumuskan sebagai berikut :
Ek = ½m v²
|
Ek = energi kinetik, dalam joule (J)
m = massa benda, dalam kilogram (kg)
V = kecepatan gerak benda, dalam
(m/s)
3.Energi Mekanik (Em)
Jumlah energi potensial dan kinetik disetiap titik
ketinggian tertentu disebut energi mekanik (Em) dan secara matematika
dirumuskan sebagai berikut.
Em = Ep + Ek
Em = ½. m. v2 + m. g. h
|
4.Hubungan Usaha dan Energi Potensial Gravitasi
Jika sebuah benda diletakan pada ketinggian
tertentu dari suatu bidang acuan, maka apabila dilepaskan akan bergerak kebawah
karena pengaruh gaya berat W = m . g.
Apabila ketinggian benda mula-mula adalah h1 , maka untuk mencapai ketinggian h2 diatas tanah, benda melakukan usaha sebesar sebagai
berikut.
W = ∆Ep
W = Ep1 –Ep2
W = m.g.h1 – m.g.h2
atau
W = m.g (h1-h2)
|
5.Hubungan Usaha dan
Energi Potensial
Besarnya usaha yang dilakukan untuk meregangkan suatu pegas adalah sama
dengan
energi potensial
akhir dikurangi energi potensial awal pegas tersebut.
W = Epakhir – Epawal
W = ½k.∆x12 - ½k.∆x22
Jika ∆x1 = 0,
maka Epawal = 0, sehingga usaha untuk meregangkan pegas adalah sebagai berikut.
W = ½k.∆x1
|
6.Hubungan Usaha dan Energi Kinetik
Jika sebuah benda bermassa m, mula- mula bergerak
dengan kecepatan v1, kemudian karena pengaruh suatu gaya F, maka kecepatan
benda tersebut menjadi v2 dan benda bergeser sejauh s meter. Besarnya usaha
yang di lakukan benda merupakan perubahan energi kinetik benda tersebut.
Secara Matematika dapat dirumuskan sebagai
berikut.
W = ½m.v22 - ½m.v12
|
7.Hukum Kekekalan Energi Mekanik
Jika sebuah benda bermassa m, jatuh bebas ditempat yang mempunyai gravitasi
g, maka setelah sampai dititik A akan mempunyai kecepatan vA dan ketinggian hA
dari tanah.
Besarnya energi
potensial dan energi kinetik benda pada saat itu adalah sebagai berikut.
EpA = m.g. hA dan
EkA = ½ m.va2
Ketika benda tepat melintas dititik B, kecepatannya menjadi vB dan
ketinggiannya hB dari tanah.
Energi potensial dan energi kinetik ketika benda sampai dititik B, besarnya
adalah
EpB = m.g. hB dan
EkB = ½ mvB2
Besarnya usaha
yang dilakukan benda adalah senagai berikut
W AB = EpA – EpB
= m.g. hA – m.g. hB ... (1)
atau
W AB = EkB – EkA
= ½ m. vB2 - ½ m. vA2 ... (2)
Dari persamaaan
(1) dan (2) diperoleh hubungan sebagai berikut.
EpA + EkA = EpB
+EkB
|
atau
Kesimpulan :
” Jika tidak ada
gaya luar yang bekerja, maka jumlah energi potensial dan energi kinetik benda
setiap kedudukan dalam medan gravitasi adalah selslu tetap ( kekal ).
Contoh soal:
·
Benda
bermassa 15 kg jatuh bebas dari ketinggian 100 meter. Jika perceptan gravitasi
bumi adalah 10 m/s, tentukan :
a.
besar
energi kinetik saat benda jatuh;
b.
besar
energi potensial saat benda jatuh;
c.
besar
energi mekanik saat benda jatuh;
Penyelesaian:
Diket : m = 15 kg;v = 0 m/s
h = 100
m
g = 10
m/s2
Dit. : a) Ek =
…?
b)Ep = …?
c)Em =
…?
Jawab :
- Ek = ½m. V2 b. Ep = m. g. h c. Em = Ep + Ek
= ½ (15) (0)2 = 15 (10) (100) =15.000 + 0
= 0 joule. = 15.000 joule =15.000 joule
0 komentar:
Posting Komentar