Perbedaan adalah Rahmat
Pernah tidak anda berfikir mengapa kita
diciptakan penuh dengan perbedaan ? Seperti ada yang gemuk, ada yang kurus, ada
yang tinggi, ada yang pendek, ada yang kaya, ada yang miskin, ada yang cacat,
dan masih banyak lagi perbedaan-perbedaan yang diciptakan oleh Allah SWT.
Mengapa semua itu terjadi ?
Percaya tidak kalau Allah menciptakan semua
perbedaan itu untuk dijadikan sebagai rahmat yang amat besar di atas dunia ini.
Bagaimana tidak ? Coba bayangkan kalau bentuk, sikap, dan semua yang ada di
dunia ini diciptakan Allah sama semua rupanya ! Tentu saja hal itu sangat tidak
menarik dan sangat tidak enak. Karna perbedaan itulah yang membuat kita lebih
bersatu. Seperti semboyan yang ada di burung garuda pancasila yaitu Bhinneka
Tunggal Ika yang artinya walaupun berbeda tapi tetap satu.
Dalam hidup ini saja kita selalu disuruh oleh
Allah untuk berfikir seperti hadits berikut :
Artinya : Pikirkinlah ciptaan-Ku dan
janganlah pikirkan zat-Ku
Allah menyuruh kita begitu karna semua yang
diciptakan Allah itu tidak sia-sia. Seperti firman Allah pada Surat Sad ayat 27
:
Artinya : Dan tidak Aku ciptakan langit,
bumi, dan yang berada di antara keduanya dengan sia-sia……
Tapi tentu semua rahmat yang diberikan Allah
tersebut harus kita syukuri dan apabila kita tidak mensyukurinya kita akan
disebut kufur nikmat.
Untuk memikirkan semua hal yang diberikan
Allah tersebut tentu kita harus selalu menuntut ilmu. Karena tidak mungkin
tanpa ilmu kita bisa menyimpulkan semua itu. Makanya ada pepatah sekaligus
hadits yang berbunyi :
Kita disuruh Allah untuk menuntut ilmu sampai
akhir hayat kita. Karena ilmu itu tidak akan pernah ada habisnya. Makanya dari
sekaranglah menuntut ilmu sebelum terlambat karena menuntut ilmu termasuk
berjihad di jalan Allah. Itu juga termasuk ibadah apabila menjalankannya dengan
ikhlas, dan pahalanya akan lebih banyak lagi kalau ilmu itu kita ajarkan
kembali. Karena akan menjadi ilmu yang bermanfaat yang akan menjadi amal
jariyah yang pahalanya tidak akan pernah putus.
Ilmu ini sangat gunanya terutama dalam
mencapai cita-cita. Dalam mencapai cita-cita ini tentu kita harus berusaha
semaksimal mungkin atau berikhtiar, setelah itu baru kita bertawakal pada
Allah. Jika kita gagal nantinya kita tidak boleh berputus asa. Karena itu tandanya
usaha kita belum maksimal atau memang bukan rezeki kita. Maka dari itu kita
harus berusaha lebih keras lagi dan selalu berdoa dan beribadah kepada Allah.
Banyak sekali guna ilmu yang lainnya. Salah
satunya seperti pada saat ini banyak sekali penemuan-penemuan baru terutama
dalam bidang kesehatan. Misalnya berbagai macam obat yang baru ditemukan.
Seiring perkembangan zaman, perkembangan pemikiran manusia tentang
ciptaan-ciptaan Allah yang bisa dijadikan obat. Coba anda bandingkan antara
obat yang berasal dari alam dengan yang banyak mengandung zat kimia! Obat dari
alam tentu saja sudah ada sejak bumi ini diciptakan, sedangkan obat kimia itu
baru ditemukan beberapa tahun terakhir ini dengan melalui teknologi yang sangat
canggih. Malahan sekarang ini manusia di dunia sudah banyak yang sadar akan
bahaya dari obat yang mengandung zat kimia tersebut. Sehingga melakukan BACK TO
NATURE yang diakui khasiatnya lebih bagus dari obat-obat kimia tersebut.
Contohnya saja obat cina, obat cina ini sudah ditemukan sekitar 5000-an tahun
yang lalu dan percobaan khasiat obat langsung dicobakan pada kaisar. Sedangkan
obat-obat yang mengandung zat-zat kimia baru ditemukan dan percobaannya hanya
dilakukan pada binatang percobaan.
Seperti menemukan obat-obatan tadi tentu
diperlukan usaha-usaha. Dalam berusaha pun kita juga harus percaya pada takdir
yang akan menentukan bagaimana hasil usaha kita. Takdir itu terbagi 2 :
- Takdir mu’alaq à takdir yang erat kaitannya dengan
ikhtiar manusia
- Takdir mubram à takdir yang terjadi pada diri manusia
dan tidak dapat diusahakan atau ditawar-tawar lagi oleh manusia
Hanya takdir mu’alaq yang bisa dirubah oleh
manusia. Dan perubahan itu hanya akan terjadi bila berasal dari diri orang itu
sendiri. Karena :
Artinya : Sesungguhnya Allah tidak akan merubah
nasib suatu kaum sampai kaum itu merubah nasibnya sendiri.
Dan kita juga tidak boleh menyalahi takdir,
karena semua itu telah masuk ke dalam scenario Allah. Dan jangan lupa untuk
selalu berusaha dan bersyukur dalam hidup ini.
Pada akhir pidato saya, saya ingin
mengatakan, for me life is art, because art is abstract like this life. In life
if you wanna be success, just be your self and keep honesty. Dan beranilah
bermimpi besar, karena mimpi-mimpi itulah yang akan menjadi jejak-jejak dalam
hidupmu.
0 komentar:
Posting Komentar