Tampilkan postingan dengan label Sastra. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sastra. Tampilkan semua postingan

Rabu, 19 Desember 2012


Kumpulan Puisi-Puisi

2

Kumpulan Puisi-Puisi

DERAI DERAI CEMARA
cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam

aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan

yang bukan dasar perhitungan kini
hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah

PUISI KEHIDUPAN
Hari hari lewat, pelan tapi pasti
Hari ini aku menuju satu puncak tangga yang baru
Karena aku akan membuka lembaran baru
Untuk sisa jatah umurku yang baru
Daun gugur satu-satu
Semua terjadi karena ijin Allah
Umurku bertambah satu-satu
Semua terjadi karena ijin Allah

Tapi… coba aku tengok kebelakang
Ternyata aku masih banyak berhutang
Ya, berhutang pada diriku
Karena ibadahku masih pas-pasan

Kuraba dahiku
Astagfirullah, sujudku masih jauh dari khusyuk
Kutimbang keinginanku….
Hmm… masih lebih besar duniawiku

Ya Allah
Akankah aku masih bertemu tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Akankah aku masih merasakan rasa ini pada tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Masihkah aku diberi kesempatan?

Ya Allah….
Tetes airmataku adalah tanda kelemahanku
Rasa sedih yang mendalam adalah penyesalanku
Astagfirullah…

Jika Engkau ijinkan hamba bertemu tahun depan
Ijinkan hambaMU ini, mulai hari ini lebih khusyuk dalam ibadah…
Timbangan dunia dan akhirat hamba seimbang…
Sehingga hamba bisa sempurna sebagai khalifahMu…

Hamba sangat ingin melihat wajahMu di sana…
Hamba sangat ingin melihat senyumMu di sana…
Ya Allah,
Ijikanlah

AKU
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

SAJAK PUTIH
Bersandar pada tari warna pelangi
Kau depanku bertudung sutra senja
Di hitam matamu kembang mawar dan melati
Harum rambutmu mengalun bergelut senda

Sepi menyanyi, malam dalam mendoa tiba
Meriak muka air kolam jiwa
Dan dalam dadaku memerdu lagu
Menarik menari seluruh aku

Hidup dari hidupku, pintu terbuka
Selama matamu bagiku menengadah
Selama kau darah mengalir dari luka
Antara kita Mati datang tidak membelah

YANG TERAMPAS DAN YANG PUTUS
kelam dan angin lalu mempesiang diriku,
menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,
malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu

di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru dingin
aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang
dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu;
tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang

tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku
1949

SERATUS JUTA
Oleh :
Taufik Ismail

Umat miskin dan penganggur berdiri hari ini
Seratus juta banyaknya
Di tengah mereka tak tahu akan berbuat apa
Kini kutundukkan kepala, karena
Ada sesuatu besar luar biasa
Hilang terasa dari rongga dada
Saudaraku yang sirna nafkah, tanpa kerja
berdiri hari ini
Seratus juta banyaknya
Kita mesti berbuat sesuatu, betapun sukarnya.

SALEMBA
Alma Mater, janganlah bersedih
Bila arakan ini bergerak pelahan
Menuju pemakaman
Siang ini


Anakmu yang berani
Telah tersungkur ke bumi
Ketika melawan tirani
1966


MEMANG SELALU DEMIKIAN, HADI
Setiap perjuangan selalu melahirkan
Sejumlah pengkhianat dan para penjilat
Jangan kau gusar, Hadi

Setiap perjuangan selalu menghadapkan kita
Pada kaum yang bimbang menghadapi gelombang

Jangan kau kecewa, Hadi
Setiap perjuangan yang akan menang
Selalu mendatangkan pahlawan jadi-jadian
Dan para jagoan kesiangan
Memang demikianlah halnya, Hadi
1966

Biografi Habiburrahman El Shirazy

0
BIOGRAFI HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY
Nama Lengkap   : Habiburrahman El Shirazy
Alias                  : Kang Abik
Kategori             : HUMANIORA
Agama               : Islam
Tempat Lahir     : Semarang, Indonesia
Tanggal Lahir     : Sabtu, 30 Oktober 1976
Zodiac               : Balance
Hobby               : Menulis
Warga Negara    : Indonesia
Istri                   : Muyasaratun Sa'idah
Anak                 : Muhammad Neil Author, Muhammad Ziaul Kautsar


BIOGRAFI
Habiburrahman EL Shirazy, alias Kang Abik, merupakan seorang penulis novel terkenal di Indonesia. Dia bahkan dinobatkan sebagai Novelis No.1 Indonesia oleh Insani Universitas Diponegoro (UNDIP). Dia lahir Semarang, Jawa Tengah, Indonesia, pada tanggal 30 September 1976.
Selain dikenal sebagai seorang novelis, Habiburrahman EL Shirazy juga dikenal khalayak umum sebagai seorang penyair, dai, bahkan sutradara. Dia adalah lulusan Sarjana dari Univesitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Bayak sekali karya-karya yang telah ia ciptakan dan diminati oleh masyarakat, antara lain : Di Atas Sajadah Cinta (ditayangkan di televisi, 2004), Ayat-Ayat Cinta (versi film, 2004), Pudarnya Pesona Cleopatra (2005), Ketika Cinta Berbuah Surga (2005), Dalam Mihrab Cinta (2007), Ketika Cinta Bertasbih (2007), Ketika Cinta Bertasbih 2 (2007), Bumi Cinta (2010) dan The Romance.

Setelah lulus dari Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) Surakarta pada tahun 1995, ia melanjutkan studinya di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, jurusan Hadist fakultas Ushuluddin hingga lulus pada tahun 1999. Gelar Postgraduate Diploma (Pg.D) ia raih setelah Habiburrahman EL Shirazy lulus Strata 2 (S2) dari Institute for Islamic Sudies, Kairo, pada tahun 2001.

Selama melakukan pengembaraan intelektualnya di Mesir, Habiburrahman EL Shirazy memiliki pengalaman dalam menjadi pimpinan kelompok kajian Majelis Intensif Yurisprudens dan Kajian Pengetahuan Islam (MISYKATI) di Kairo selama 1 tahun, dimulai tahun 1996 hingga 1997. Selain itu, Ia juga pernah menjabat sebagai koordinator Islam ICMI Orsat Kairo dalam dua periode (1998-2000 dan 2000-2002).

Terbentuknya Komunitas Sastra Indonesia (KSI) dan Forum Lingkar Pena (FLP) di Kairo juga dikarenakan atas prakarsa darinya.
Selain sebagai novelis, dia juga diangkat sebagai guru di MAN 1 Jogjakarta pada tahun 2003-2004. Selanjutnya ia mendedikasikan ilmunya sebagai guru besar / dosen Lembaga Pengajaran Bahasa Arab dan Islam Abu Bakar Ash Shiddiq UMS Surakarta, Indonesia.

Kang Abik menikah dengan seorang wanita bernama Muyasaratun Sa'idah. Pernikahannya dikaruniai 2 orang anak bernama Muhammad Neil Author dan Muhammad Ziaul Kautsar.